Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Bongkar Kedok Syi`ah

4. Muhammad al-Tijani, dalam kitabnya al-Syi'ah Hum Ahlus Sunnah, hal. 161, lebih terang-terangan lagi menyatakan bahwa al-Nawasib (yang mereka kafirkan dan musuhi) adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dia berkata,

وَعُنِِيَ عَنِ التَّعْرِيْفِ بِأَنَّ مَذْهَبَ النَّوَاصِبَ هُوَ مَذْهَبُ ((أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ)) فَنَاصِرُ مَذْهَبِ النَّوَاصِبِ اَلْمُتَوَكِّل هُوَ نَفْسُهُ (( مُحْيِي السُّنَّةِ )) فَافْهَمْ

“Dan tidak membutuhkan pengenalan lagi bahwa madhab al-Nawashib adalah madhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan al-Mutawwil adalah pembela madhab Al Nawashib, dia itu sendiri yang bergelar muhyis sunnah (pengidup sunnah), maka pahamilah.”



10. Al-Hurr al-‘Aamili dalam Wasail al-Syi’ah: 2/771, Bab: Bagaimana cara menyalatkan orang yang sunni yang menyimpang, dari Muhammad bin Muslim dan salah seorang kedunya berkata: “Jika ia seorang penentang kebenaran, maka ucapkan:

اَللّهُمَّ أَمْلِأْ جَوْفَهُ نَاراً وَقَبْرَهُ نَاراً وَسَلِّطْ عَلَيْهِ الْحَيَاتَ وَالْعَقَارِبَ

“Ya Allah penuhilah lambungnya dengan api, kuburnya dengan api, dan kuasakan ular dan kalajengking atas mereka.”

Jika orang Syi'ah menyalatkan Ahlus Sunnah, bukan doa kebaikan yang terucap, tapi laknat dan adzab Allah yang mereka mohonkan. . .
'aLa Kulli Haal > 1.000.000 ORANG MENOLAK WAHABI DI INDONESIA
Demi Allah Syi'ah itu benar2 sesat,tidak ada lg tawar menawar.
Dalam kitab "ASH SHAWA'IQUL MUHRIQAT" imam IBNU HAJAR ALHAITAMI mengutipkan beberapa hadist yg menyatakan kesesetan SYI'AH
وأخرج الذهبي عن ابن عباس رضي الله عنهما مرفوعا: يكون في آخر الزمان قوم يسمون الرافضة يرفضون الإسلام فاقتلوهم فإنهم مشركون
Dari ibnu abbas marfu'an: nanti pd akhir zaman ada satu kaum menamakan diri mereka ROFIDHAH,mereka menolak dan menentang islam yg sbnrnya,bila kamu mendapati mereka,maka bunuhlah mereka (tdk ada qishos pembunuhan mereka) krn mereka itu kaum musyrik
وأخرج عن إبراهيم بن حسن بن حسين بن علي عن أبيه حسن عن أبيه حسين قال : قال علي بن أبي طالب كرم الله وجهه : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يظهر في أمتي في آخر الزمان قوم يسمون الرافضة يرفضون الإسلام
Dari ali bin abi tholib,rasulullah bersabda : akan nampak dkalangan ummatku nanti di akhir zaman satu kaum yg menamakan diri mereka RAFIDHOH,mereka menentang,menolak islam yg benar
وأخرج الدار قطني عن علي عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : سيأتي من بعدي قوم لهم نبز يقال لهم الرافضة فإن أدركتهم فاقتلوهم فإنهم مشركون
Dari ali,dari nabi muhammad beliau beliau bsabda : setelah aku mati ,nanti akan datang satu kaum yg punya gelar,dkatakan orang gelarnya itu ROFIDHOH,jika kamu2 menemui mereka,maka perangi lah mereka,krn mereka itu termasuk kaum musyrik (bimanzilatil musyrikin)
قال قلت يارسول الله ما العلامة فيهم
Lalu aku tanya,alamat apa yg ada pd mereka ya rasulallah?
قال يقرظونك بما ليس فيك ويطعنون على السلف
Rasul menjawb,mereka itu memuji2 menyanjung2 engkau wahai ali,dgn pujian sanjungan yg sbnrnya engkau tdk ada memperbuat sebabnya,

وآية ذلك أنهم يسبون أبا بكر وعمر رضي الله عنهما
Dan tanda nya lg,mereka mencaci (kalau dlm bhs banjarnya manyambati) ,menghina abu bakar dan umar
وروى الطبراني عن ابن عباس من سب أصحابي فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين
Dari ibnu abbas : barangsiapa mencaci para sahabatku,maka pasti dia mendapat laknat Allah,malaikatnya dan smua manusia
وعن علي رضي الله عنه من سب الأنبياء قتل ومن سب أصحابي جلد
Dari ali r.a : siapa yg mencaci para nabi maka dia dbunuh,dan siapa yg mencaci sahabatku maka dia dcambuk

وأخرج الديلمي عن أنس إذا أراد الله برجل من أمتي خيرا ألقى حب أصحابي في قلبه
Dari anas r.a : bila Allah sdh menghendaki keselamatan dan kbaikan kpd seseorang laki2 dari ummatku (laki2 dsni la mafhuma lah,perempuan jg trmsk,dbw ibarat dgn laki2 taglibuz zukur alal inast) maka Allah tanamkan di hatinya cinta kpd para sahabat semuanya
وروى الطبراني وغيره عن علي رضي الله عنه الله الله في أصحاب نبيكم صلى الله عليه وسلم فإنه أوصى بهم خيرا
Dari ali r.a : Rahmat,cinta,taufik,hidayah dan semua kebaikan Allah itu ada pada smua sahabat nabi kamu,karena Allah sdh mewasiatkan kpd mereka akan meliputi semua kebaikan (nakirah)

Karena itu hati2 dgn SYI'AH, jgn sampai mereka masuk kerumah kita,ke kampung kita,ke kota kita,usir mereka,

SYI'AH adalah musuh yang nyata
WAHABI adalah musuh yg samar,
asbabun nuzul ayat : تفسير ابن كثير / دار طيبة - (6 / 410)
{ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا } : وهذا نص في دخول أزواج النبي صلى الله عليه وسلم في أهل البيت هاهنا؛ لأنهن سبب نزول هذه الآية، وسبب النزول داخل فيه قولا واحدا، إما وحده على قول أو مع غيره على الصحيح.
وروى ابن جرير: عن عِكْرِمة أنه كان ينادي في السوق: { إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا } ، نزلت (5) في نساء النبي صلى الله عليه وسلم خاصة، وهكذا روى ابن أبي حاتم قال:
حدثنا علي بن حرب الموصلي، حدثنا زيد بن الْحُبَاب، حدثنا حسين بن واقد، عن يزيد النحوي، عن عكرمة عن (6) ابن عباس في قوله: { إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ } قال: نزلت في نساء النبي صلى الله عليه وسلم خاصة.


Ternyata nabi juga menyebutkan dalam ayat it tdk hanya mereka yang disebtkan tadi namun jga Ibnu Ummar, silahkan berselancar lagi: تفسير الطبري - (20 / 264)
وقال:(إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا) اللَّهُمَّ هَؤُلاءِ أَهْلِي ، اللَّهُمَّ أَهْلِي أَحَقُّ". قال واثلة: فقلت من ناحية البيت: وأنا يا رسول الله من أهلك؟ قال: "وَأَنْتَ مِنْ أَهْلِي". dALAM AYAT IT disebtkan tentag maksud أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا adalah ahlil bait juga ahlil haq.....dan Nabi sendiri yang mengatakan...!

Silahkan dibaca..!تفسير الطبري - (20 / 265)
حدثنا أَبو كريب، قال: ثنا حسن بن عطية، قال: ثنا فضيل بن مرزوق، عن عطية، عن أبي سعيد، عن أم سلمة؛ زوج النبي صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم أن هذه الآية نزلت في بيتها(إِنَّمَا يَرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا) قالت: وأنا جالسة على باب البيت، فقلت: أنا يا رسول الله ألست من أهل البيت؟ قال: "إِنَّكِ إلَى خَيْرٍ، أَنْتِ مِنْ أَزْوَاجِ النِّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم". قالت: وفي البيت رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم وعلي وفاطمة والحسن والحسين رضي الله عنهم .


Nabi amat tegas menjawab : تفسير الطبري - (20 / 266)
فقالت أم سلمة: يا رسول الله أدخلني معهم. قال: "إِنَّكِ مِنْ أَهْلِي".
Silahkan baca..!
Read more......

Muslimin Indonesia menolak keberadaan Syiah di Indonesia

Tabligh Akbar "Ahlussunnah Bersatu Menolak Syiah" di Masjid Al-Furqan,
Jalan Kramat Raya 45 Jakarta Pusat, Jum'at (10/6/2011). Acara diskusi
ini mengupas tentang sesatnya aliran Syi'ah. Banyak kalangan muda yang
hadir pada diskusi ini, sehingga memenuhi ruang masjid Al-Furqon.

Para pembicara dalam acara tersebut adalah KH. A. Cholil Ridwan ( MUI
Pusat ), Habib Ahmad Zain Al Kaff (Yayasan Albayyinat dan PWNU Jatim),
Ustadz Agus Tri Sundawi (Majelis Tabligh PP Muhammadiyuah), Idrus
Ramli (PBNU dan alumni Ponpes Sidogiri Jatim).

"Syi'ah adalah aliran politik dan politik ujung-ujungnya kekuasaan.
Syi'ah menggunakan politik sebagai kendaraan untuk menggapai
kekuasaan," ungkap A. Cholil Ridwan, Ketua MUI Bidang Kebudayaan,
dalam sambutannya membuka acara diskusi tersebut."Di Malaysia Syi'ah
dilarang, 129 aktivisnya dipenjara. Padahal Islam hanya 60 persen di
Malaysia, tetapi Pemerintahnya tegas dalam menangani aliran sesat. Ini
merupakan tanggung jawab pemerintah untuk melindungi aqidah umat
Islam", imbuh Kyai yang kental dengan aksen betawinya ini.

Senada dengan itu Habib Achmad Zein Alkaf, Ketua Bidang Organisasi
Albayyinat menambahkan bahwa pemasalahan aliran sesat syi'ah harus ada
campur tangan pemerintah, karena mereka didukung oleh dana yang kuat
dan mempunyai jaringan internasional yang terorganisir.

Untuk itu Habib Achmad, pengurus NU Jatim, menghimbau kepada
pemerintah agar secepatnya mengambil sikap yang lebih tegas terhadap
syi'ah.

"Kalau orang orang Syiah itu sungguh sungguh ingin Ber-Ukhuwwah
Islamiyah dengan Ahlussunnah, mengapa mereka tidak Ber-ukhuwwah
Islamiyah dengan Ahlussunnah yang ada di Iran ?"."Berapa banyak ulama
Sunni yang sampai sekarang mendekam dipenjara penjara di Iran, dan
berapa banyak yang sudah dibantai oleh Rezim Khumaini"."Mengapa yang
dikirim ke Indonesia kok bukan ulama ulama yang Sunni dari Iran?
Padahal Indonesia adalah Bumi Ahlussunnah, apa takut mereka membuka
keadaan Ahlussunnah di Iran yang sangat tertekan ?".

Begitu juga dengan Agus Tri Sundani dari Muhammadiyah yang
menyampaikan bahwa Muhammadiyah menolak Syi'ah dan akan berjuang
terus untuk membasmi syi'ah

Sedangkan Idrus Ramli, pengurus NU Jatim yang tinggal di Jember, telah
menyiapkan kader-kadernya untuk bisa berdebat dengan syi'ah. Karena
pengalaman ustadz muda ini yang pernah didatangi seorang syi'ah yang
tidak puas dengan ceramah yang disampaikan Idrus Ramli dalam sebuah
acara pernikahan terkait dengan ahlul bait.

Akhirnya, acara ini ditutup dengan pernyataan sikap bersama
ormas-ormas Islam Indonesia yang menyatakan Syi'ah berbahaya bagi
agama, bangsa dan Negara. Juga mendesak pihak-pihak berwenang dengan
tegas menyatakan syi'ah sebagai aliran sesat yang harus dilarang di
Indonesia. (mzs)

بسم الله الرحمن الرحيم

PERNYATAAN SIKAP BERSAMA AHLUSSUNNAH INDONESIA

Kami Ahlussunnah Indonesia menyatakan sikap bersama tentang keberadaan
Syi'ah Imamiyyah Itsna 'Asyariyyah di Indonesia sebagai berikut:

MENIMBANG

1. Ajaran Ahlussunnah adalah Ajaran dan jalan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, keluarga dan Sahabatnya hingga hari kiamat. (Qs
An-Nisa' 115 dan Al-Hasyr 7)

2. Siapapun yang tidak sesuai dan bahkan menyelisihi Ahlussunnah wal
Jama'ah, berarti menyelisihi kebenaran, maka dia tersesat. (Qs. Yunus:
32 dan Al-An'am 55)

3. Ahlussunnah meyakini bahwa Al-Qur'anul Karim adalah Kitab yang
diturunkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tetap
terjaga dari penambahan dan pengurangan hingga hari kiamat (Qs Al-Hijr
9). Sedangkan Syi'ah meyakini bahwa Al- Qur'an yang ada terdapat
pengurangan dan tidak otentik.

Ulama besar Syi'ah Husein bin Muhammad Taqi An Nuri At Tabarsi dalam
kitabnya "Fashlul Khithob fi Itsbat Tahrif Kitab Rabbil arbab"
berkata: "Ahlun Naqli Wal Atsar dari kalangan khusus (Syi'ah) dan umum
(Ahlussunnah) sepakat bahwa Al-Qur'an yang di tangan umat Islam saat
ini bukanlah Al-Qur'an seutuhnya".

Dan Al-Qur'an versi Syi'ah disebut dengan mushhaf Fathimah berjumlah
17.000 ayat dan akan dibawa oleh Imam Mahdi (Al-Kafi juz, 2 hal. 597,
cet Beirut dan Faslul Khithab hal 235).

4. Syi'ah menyelisihi Ahlussunnah dalam rukun iman. Ahlussunnah
meyakini Rukun Iman ada Enam yaitu Iman kepada Allah, Iman kepada
Malaikat, Iman Kitabkitab Allah, Iman kepada para Rasul Allah, Iman
kepada Hari Kebangkitan, dan Iman kepada Qadar-Nya, baik ataupun
buruk. Sedangkan Syi'ah meyakini bawa Rukun Iman ada 5 yaitu At
Tauhid, An-Nubuwwah, Al-Imamah, Al-Adl, Al-Ma'ad.

5. Syi'ah menyelisihi Ahlussunnah dalam rukun Islam. Ahlussunnah
meyakini Rukun Islam ada 5 yaitu dua kalimat Syahadat, Shalat, Zakat,
Puasa, dan Haji. Sedangkan Syi'ah meyakini bawa Rukun Islam ada 5
yaitu Shalat, Puasa, Zakat, Haji, dan wilayah, bahkan Al-wilayah lebih
utama di banding rukun Islam lainnya dalam kitab Ushul Kafi.

6. Ahlussunnah telah sepakat bahwa Manusia yang terbaik dari umat ini
setelah Rasulullah adalah Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq dan
Sayyidina Umar radhiyallahu 'anhuma. Sedangkan menurut Syi'ah mereka
berdua adalah kafir dan dilaknat oleh Allah, para malaikat dan
manusia. (Al-Kafi juz 8 hal. 246, Haqqul Yaqin hal. 367 dan 519)

7. Ahlussunnah sepakat bahwa Mut'ah hukumnya Haram. Sedang Syi'ah
menghalalkan Mut'ah.

8. Ahlussunnah meyakini bahwa 'Ishmah (kema'shuman) hanya dimiliki
oleh para Nabi dan Rasul. Sedangkan Syi'ah meyakini bahwa 'Ishmah juga
dimiliki oleh para Imam mereka yang dua belas.

9. Syi'ah Imamiyyah Itsna 'Asyariyah telah berdusta atas nama ahlul
bait dalam hal menetapkan pokok-pokok ajaran.

10. Ahlussunnah (Umat Islam Indonesia) di mata orang Syi'ah adalah
kafir (Murtad), anak zina, halal darah dan hartanya.

11. Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil
Akhir 1404 H./Maret 1984 M merekomendasikan tentang faham Syi'ah
sebagai berikut: Faham Syi'ah sebagai salah satu faham yang terdapat
dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab
Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jama'ah) yang dianut oleh Umat Islam
Indonesia. Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi'ah dan Ahlus
Sunnah wal Jama'ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai
perbedaan tentang "Imamah" (pemerintahan)", Majelis Ulama Indonesia
mengimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham Ahlus Sunnah wal
Jama'ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya
faham yang didasarkan atas ajaran Syi'ah.

12. Surat Edaran Departemen Agama Nomor D/BA.01/4865/1983, tanggal 5
Desember 1983 perihal "Hal Ikhwal Mengenai Golongan Syi'ah."

13. Pada poin ke-5 tentang Syi'ah Imamiyah (yang di Iran dan juga
merembes ke Indonesia, red) disebutkan sejumlah perbedaannya dengan
Islam. Lalu dalam Surat Edaran Departemen Agama itu dinyatakan sbb:
"Semua itu tidak sesuai dan bahkan bertentangan dengan ajaran Islam
yang sesungguhnya. Dalam ajaran Syi'ah Imamiyah pikiran tak dapat
berkembang, ijtihad tidak boleh. Semuanya harus menunggu dan
tergantung pada imam. Antara manusia biasa dan Imam ada gap atau jarak
yang menganga lebar, yang merupakan tempat subur untuk segala macam
khurafat dan takhayul yang menyimpang dari ajaran Islam." (Surat
Edaran Departemen Agama No: D/BA.01/4865/1983, Tanggal: 5 Desember
1983, Tentang: Hal Ikhwal Mengenai Golongan Syi'ah, butir ke 5).

MENYATAKAN

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas dan pandangan dari para
narasumber, yang mewakili ormas-ormas Islam, mengambil kesimpulan dan
menyatakan bahwa:

1. Ahlussunnah tidak dapat dipersatukan dengan Syi'ah, karena berbeda
dalam Ushuluddin (Aqidah/Tauhid).

2. Syi'ah berbahaya bagi agama, bangsa dan negara.

3. Mendesak MUI untuk mengeluarkan fatwa lagi tentang sesatnya Syi'ah
secara tegas.

4. Mendesak Pemerintah agar melarang Syi'ah dan aktivitasnya di
seluruh wilayah Indonesia, agar tidak timbul konflik seperti di Irak,
Yaman, Pakistan dan Negara lain.

5. Kami Ahlussunnah (Muslimin Indonesia) sangat menolak keras MUHSIN
(Forum Ukhuwah Sunni-Syi'ah Indonesia) yang digagas beberapa waktu
yang lalu oleh aktivis-aktivis Syi'ah dan oknum yang mengatasnamakan
Muslimin Indonesia di Jakarta.


Jakarta, Jum'at 8 Rajab 1432 H / 10 Juni 2011


AHLUSSUNNAH INDONESI

Yang Membuat Pernyataan,

PP Muhammadiyah (Agus Tri Sundani)

Nahdlatul 'Ulama (M. Idrus Ramli)

Al-Bayyinat (Achmad Zein Alkaf)

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) (Amlir Syaifa Yasin)

Badan Kerjasama Pondok Pesantren se-Indonesia (BKSPPI)(KH.Cholil Ridwan,Lc)

Persis (Persatuan Islam) (Tiar Anwar Bakhtiar)

Perhimpunan Al-Irsyad (Aminullah)

Lembaga Tarbiyah Islamiyyah (Arif Munandar R.)

Gema Salam (Abdurrahman Humaidan)

Pemuda Al-Irsyad Al-Islamiyah (Fahmi.B.)

Hidayatullah (P Gadiman Djojonegoro)

Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami (HASMI) (Aby Fadel)

KOEPAS (M Rizal.S)

PP. Jum'iyyah An-Najat (Muhammad Faisal, S Pd. M.MPd)

PP. Jam'iyah Ukhuwah Islamiyah (Abdul Malik Akbar)

Read more......

Nahdliyin Ngaji Aswaja, Bahas Syiah dan HTI

Sumenep, NU Online
Ahad (5/2), puluhan santri dan warga Nahdlatul Ulama mengikuti halaqah
Aswaja di pesantren Mathaliul Anwar lantai III, Pangarangan Sumenep.
Halaqah yang dikemas dengan pengajian dan dialog interaktif tersebut
menghadirkan Rais Syuriyah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdushshamad dan
Ketua LBM NU Jember, Gus Muhammad Idrus Ramli.

Peserta yang tampak didominasi berpakaian putih-putih antusias dan
khidmat menyimak penyampaian kedua narasumber tersebut. Yang menjadi
daya tarik mereka, penyampaian dua "macan Aswaja" Jawa Timur yang
telah keliling Indonesia untuk melakukan diskusi dan debat Aswaja,
tidak jauh dari fenomena keagamaan dewasa ini. Bahkan, Ust. Idrus,
panggilan Muhammad Idrus Ramli, secara khusus menawarkan apa yang
ingin diketahui peserta.

KH Muhyiddin Abdushshamad yang mendapat kesempatan bicara pertama
memaparkan panjang lebar tentang aliran Syiah; mulai dari asal usul
Syiah sampai peristiwa Syiah di Sampang, Madura.

"Syiah rukun imannya lima, syahadatnya ditambah wa asyhadu Ali wali
Allah," beber penulis buku Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah tersebut saat
menjelaskan perbedaan Aswaja dan Syiah.

Lebih lanjut, kiai yang telah menerbitkan buku ke-NU-an dan Aswaja,
membongkar penyimpangan-penyimpangan faham Syiah. Salah satunya yang
disebutkan, seperti tidak percaya kepada 12 imam dinyatakan kafir,
semua sahabat kafir kecuali tiga orang, Siti Aisyah pelacur, Ali bin
Abu Thalib mendapat wahyu, selain anak Syiah anak zina, Al Qur'an
mushaf ustmani palsu, jumlah ayat Al Qur'an 17.000, nikah muth'ah sama
dengan haji 70 kali, kedudukan imam lebih tinggi dari seorang nabi.

Lalu, ia juga membeberkan bantahan tersebut menurut Aswaja diserta
dengan referensi otoritatif dikalangan Aswaja, seperti Kitab Sullam
Taufiq dan Ihya' Ulumuddin. Juga menurut KH Hasyim Asy'ari yang
disarikan dari kitab At Tibyan karangan pendiri NU tersebut.

Namun, Rais Syuriah PCNU Jember tersebut tidak memberi kesimpulan
apakah Syiah sesat atau tidak. "Kesimpulannya ada pada kalian semua,
tapi apakah. Anda percaya kepada Syaikh Abdullah bin Husien dan Imam
Ghazali atau tidak," katanya sebelum mengakhiri pembicaraannya.

Beda dengan Kiai Muhyiddin, Ust. Idrus memaparkan tentang Hizbut
Tahrir. Penulis buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan tersebut menjelaskan
panjang lebar seluk beluk HTI. Mulai dari sejarah pendiriannya sampai
radikalisme yang dilakukan HTI.

Fakta-fakta yang disodorkan alumni pesantren Sidogiri tersebut yang
diambil dari referensi otoritatif kalangan HTI membuat peserta haus
ilmu dan tidak merasa letih menyimak penyampaiannya sekalipun sampai
pukul 13.30.

Salah satu penyimpangan HTI yang disebutnya tidak percaya kepada qada'
dan qadar.

"HTI tidak percaya kepada qada' qadar karena tidak mendukung khilafah
islamiyah yang mereka akan bangun," tegasnya.

Selain itu, pengurus LTN NU Jawa Timur itu menjelaskan prospek masa
depan khilafah islamiyah di Indonesia di tengah negara-bangsa.


Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor; M Kamil Akhyari

Read more......

Syi`ah Pemalsu alqur an

Menurut syiah, ayat ayat ALQURAN berjumlah 17.000 ayat. (lihat, Alkafi
juz 2,hal 634,cet Teheran, atau Alkafi juz 2,hal 597, cet Beirut dan
Fashlul khitab hal 235). Riwayat lain 18000 ayat. (lihat Fashlul
Khithab,hal 236).
Berarti Qur'an yg ada sekarang ini kurang, sebab ayat ayatnya hanya
6000 ayat lebih, sedang menurut syiah 17000 ayat.
Berkata Al Karmani dari Ulama Syi'ah."Qur'an yg asli dipegang oleh
Imam Mahdi. Membaca Qur'an yg ada ini, hanyalah terpaksa." (lihat Ar
Raddu a'laa Hasyim Asy Syami, oleh Al Karmani Hal 13) fatwa hal 31
.
Tidak mengaku seseorang ia mengumpulkan Al Qur'an seluruhnya
sebagaimana diturunkan kecuali pembohong. Tidak mengumpulkan dan
menjaganya(menghapalnya) sesuai yg diturunkan , kecuali Ali bin Abi
Thalib dan para Imam berikutnya( lihat , AlKafi juz 1, hal 228, cet
Teheran, atau AlKafi juz 1 hal 284, cet Beirut dan kitab Syi'ah
Fashlul Khithab… hal 4)

--------------

Surah qur'an diatas adalah surah yg tidak asing sering terdengar oleh
kita dilantunkan di mesjid2..yaitu surah alkauthar...
nah versi syiah nya ada terlampir di screenshot...dengan referensi
kitab syiah FASHLUL khittab ternyata lain sama alkauthar dalam qur'an
yg islam pegang sekarang

Read more......

FATWA-FATWA ULAMA BESAR AHLUS SUNNAH TENTANG KUFURNYA SYI'AH

FATWA-FATWA ULAMA BESAR AHLUS SUNNAH TENTANG KUFURNYA SYI'AH --

IMAM MALIK

االامام مالك

روى الخلال عن ابى بكر المروزى قال : سمعت أبا عبد الله يقول :

قال مالك : الذى يشتم اصحاب النبى صلى الله عليه وسلم

ليس لهم اسم او قال نصيب فى الاسلام.

( الخلال / السن: ۲،٥٥٧ )

Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, katanya : Saya
mendengar Abu Abdulloh berkata, bahwa Imam Malik berkata : "Orang yang
mencela sahabat-sahabat Nabi, maka ia tidak termasuk dalam golongan
Islam"

( Al Khalal / As Sunnah, 2-557 )

Begitu pula Ibnu Katsir berkata, dalam kaitannya dengan firman Allah
surat Al Fath ayat 29, yang artinya :
" Muhammad itu adalah Rasul (utusan Allah). Orang-orang yang bersama
dengan dia (Mukminin) sangat keras terhadap orang-orang kafir,
berkasih sayang sesama mereka, engkau lihat mereka itu rukuk, sujud
serta mengharapkan kurnia daripada Allah dan keridhaanNya. Tanda
mereka itu adalah di muka mereka, karena bekas sujud. Itulah contoh
(sifat) mereka dalam Taurat. Dan contoh mereka dalam Injil, ialah
seperti tanaman yang mengeluarkan anaknya (yang kecil lemah), lalu
bertambah kuat dan bertambah besar, lalu tegak lurus dengan batangnya,
sehingga ia menakjubkan orang-orang yang menanamnya. (Begitu pula
orang-orang Islam, pada mula-mulanya sedikit serta lemah, kemudian
bertambah banyak dan kuat), supaya Allah memarahkan orang-orang kafir
sebab mereka. Allah telah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar
untuk orang-orang yang beriman dan beramal salih diantara mereka".
Beliau berkata : Dari ayat ini, dalam satu riwayat dari Imam Malik,
beliau mengambil kesimpulan bahwa golongan Rofidhoh (Syiah), yaitu
orang-orang yang membenci para sahabat Nabi SAW, adalah Kafir.
Beliau berkata : "Karena mereka ini membenci para sahabat, maka dia
adalah Kafir berdasarkan ayat ini". Pendapat tersebut disepakati oleh
sejumlah Ulama.

(Tafsir Ibin Katsir, 4-219)

Imam Al Qurthubi berkata : "Sesungguhnya ucapan Imam Malik itu benar
dan penafsirannya juga benar, siapapun yang menghina seorang sahabat
atau mencela periwayatannya, maka ia telah menentang Allah, Tuhan seru
sekalian alam dan membatalkan syariat kaum Muslimin".

(Tafsir Al Qurthubi, 16-297).

IMAM AHMAD

الامام احمد ابن حمبل

روى الخلال عن ابى بكر المروزى قال : سألت ابا عبد الله عمن يشتم

أبا بكر وعمر وعائشة ؟ قال: ماأراه على الاسلام
.
( الخلال / السنة : ۲، ٥٥٧)

Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, ia berkata : "Saya
bertanya kepada Abu Abdullah tentang orang yang mencela Abu Bakar,
Umar dan Aisyah? Jawabnya, saya berpendapat bahwa dia bukan orang
Islam".

( Al Khalal / As Sunnah, 2-557).

Beliau Al Khalal juga berkata : Abdul Malik bin Abdul Hamid
menceritakan kepadaku, katanya: "Saya mendengar Abu Abdullah berkata :
"Barangsiapa mencela sahabat Nabi, maka kami khawatir dia keluar dari
Islam, tanpa disadari".

(Al Khalal / As Sunnah, 2-558).

Beliau Al Khalal juga berkata :

وقال الخلال: أخبرنا عبد الله بن احمد بن حمبل قال : سألت أبى عن رجل شتم رجلا

من اصحاب النبى صلى الله عليه وسلم فقال : ما أراه على الاسلام

(الخلال / السنة : ۲،٥٥٧)

" Abdullah bin Ahmad bin Hambal bercerita pada kami, katanya : "Saya
bertanya kepada ayahku perihal seorang yang mencela salah seorang dari
sahabat Nabi SAW. Maka beliau menjawab : "Saya berpendapat ia bukan
orang Islam".

(Al Khalal / As Sunnah, 2-558)

Dalam kitab AS SUNNAH karya IMAM AHMAD halaman 82, disebutkan mengenai
pendapat beliau tentang golongan Rofidhoh (Syiah) :

"Mereka itu adalah golongan yang menjauhkan diri dari sahabat Muhammad
SAW dan mencelanya, menghinanya serta mengkafirkannya, kecuali hanya
empat orang saja yang tidak mereka kafirkan, yaitu Ali, Ammar, Migdad
dan Salman. Golongan Rofidhoh (Syiah) ini sama sekali bukan Islam.

AL BUKHORI

الامام البخارى
.
قال رحمه الله : ماأبالى صليت خلف الجهمى والرافضى

أم صليت خلف اليهود والنصارى

ولا يسلم عليه ولا يعادون ولا يناكحون ولا يشهدون ولا تؤكل ذبائحهم
.
( خلق أفعال العباد :١٢٥)

Iman Bukhori berkata : "Bagi saya sama saja, apakah aku sholat
dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku
sholat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim tidak
boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka
ketika sakit juga tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak menjadikan
mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan yang disembelih
oleh mereka.
(Imam Bukhori / Kholgul Afail, halaman 125).

AL FARYABI

الفريابى :

روى الخلال قال : أخبرنى حرب بن اسماعيل الكرمانى

قال : حدثنا موسى بن هارون بن زياد قال: سمعت الفريابى ورجل يسأله عمن شتم أبابكر

قال: كافر، قال: فيصلى عليه، قال: لا. وسألته كيف يصنع به وهو يقول لا
اله الا الله،

قال: لا تمسوه بأيديكم، ارفعوه بالخشب حتى تواروه فى حفرته.

(الخلال/السنة: ۲،٥٦٦)

Al Khalal meriwayatkan, katanya : "Telah menceritakan kepadaku Harb
bin Ismail Al Karmani, katanya : "Musa bin Harun bin Zayyad
menceritakan kepada kami : "Saya mendengar Al Faryaabi dan seseorang
bertanya kepadanya tentang orang yang mencela Abu Bakar. Jawabnya :
"Dia kafir". Lalu ia berkata : "Apakah orang semacam itu boleh
disholatkan jenazahnya ?". Jawabnya : "Tidak". Dan aku bertanya pula
kepadanya : "Mengenai apa yang dilakukan terhadapnya, padahal orang
itu juga telah mengucapkan Laa Ilaaha Illalloh?". Jawabnya :
"Janganlah kamu sentuh jenazahnya dengan tangan kamu, tetapi kamu
angkat dengan kayu sampai kamu turunkan ke liang lahatnya".

(Al Khalal / As Sunnah, 6-566)

.AHMAD BIN YUNUS

Beliau berkata : "Sekiranya seorang Yahudi menyembelih seekor binatang
dan seorang Rofidhi (Syiah) juga menyembelih seekor binatang, niscaya
saya hanya memakan sembelihan si Yahudi dan aku tidak mau makan
sembelihan si Rofidhi (Syiah), sebab dia telah murtad dari Islam".

(Ash Shariim Al Maslul, halaman 570).

ABU ZUR'AH AR ROZI

أبو زرعة الرازى.

اذا رأيت الرجل ينتقص أحدا من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم

فاعلم أنه زنديق، لأن مؤدى قوله الى ابطال القران والسنة.

( الكفاية : ٤٩)

Beliau berkata : "Bila anda melihat seorang merendahkan (mencela)
salah seorang sahabat Rasulullah SAW, maka ketahuilah bahwa dia adalah
ZINDIIG. Karena ucapannya itu berakibat membatalkan Al-Qur'an dan As
Sunnah".

(Al Kifayah, halaman 49).

ABDUL QODIR AL BAGHDADI

Beliau berkata : "Golongan Jarudiyah, Hisyamiyah, Jahmiyah dan
Imamiyah adalah golongan yang mengikuti hawa nafsu yang telah
mengkafirkan sahabat-sahabat terbaik Nabi, maka menurut kami mereka
adalah kafir. Menurut kami mereka tidak boleh di sholatkan dan tidak
sah berma'mum sholat di belakang mereka".

(Al Fargu Bainal Firaq, halaman 357).

Beliau selanjutnya berkata : "Mengkafirkan mereka adalah suatu hal
yang wajib, sebab mereka menyatakan Allah bersifat Al Bada'

IBNU HAZM

Beliau berkata : "Salah satu pendapat golongan Syiah Imamiyah, baik
yang dahulu maupun sekarang ialah, bahwa Al-Qur'an sesungguhnya sudah
diubah".
Kemudian beliau berkata : "Orang yang berpendapat bahwa Al-Qur'an yang
ada ini telah diubah adalah benar-benar kafir dan mendustakan
Rasulullah SAW".

(Al Fashl, 5-40).

ABU HAMID AL GHOZALI

Imam Ghozali berkata : "Seseorang yang dengan terus terang
mengkafirkan Abu Bakar dan Umar Rodhialloh Anhuma, maka berarti ia
telah menentang dan membinasakan Ijma kaum Muslimin. Padahal tentang
diri mereka (para sahabat) ini terdapat ayat-ayat yang menjanjikan
surga kepada mereka dan pujian bagi mereka serta pengukuhan atas
kebenaran kehidupan agama mereka, dan keteguhan aqidah mereka serta
kelebihan mereka dari manusia-manusia lain".
Kemudian kata beliau : "Bilamana riwayat yang begini banyak telah
sampai kepadanya, namun ia tetap berkeyakinan bahwa para sahabat itu
kafir, maka orang semacam ini adalah kafir. Karena dia telah
mendustakan Rasulullah. Sedangkan orang yang mendustakan satu kata
saja dari ucapan beliau, maka menurut Ijma' kaum Muslimin, orang
tersebut adalah kafir".

(Fadhoihul Batiniyyah, halaman 149).

AL QODHI IYADH

Beliau berkata : "Kita telah menetapkan kekafiran orang-orang Syiah
yang telah berlebihan dalam keyakinan mereka, bahwa para Imam mereka
lebih mulia dari pada para Nabi".
Beliau juga berkata : "Kami juga mengkafirkan siapa saja yang
mengingkari Al-Qur'an, walaupun hanya satu huruf atau menyatakan ada
ayat-ayat yang diubah atau ditambah di dalamnya, sebagaimana golongan
Batiniyah (Syiah) dan

Syiah Ismailiyah".

(Ar Risalah, halaman 325).

AL FAKHRUR ROZI

Ar Rozi menyebutkan, bahwa sahabat-sahabatnya dari golongan Asyairoh
mengkafirkan golongan Rofidhoh (Syiah) karena tiga alasan :
Pertama: Karena mengkafirkan para pemuka kaum Muslimin (para sahabat
Nabi). Setiap orang yang mengkafirkan seorang Muslimin, maka dia yang
kafir. Dasarnya adalah sabda Nabi SAW, yang artinya : "Barangsiapa
berkata kepada saudaranya, hai kafir, maka sesungguhnya salah seorang
dari keduanya lebih patut sebagai orang kafir".
Dengan demikian mereka (golongan Syiah) otomatis menjadi kafir.
Kedua: "Mereka telah mengkafirkan satu umat (kaum) yang telah
ditegaskan oleh Rasulullah sebagai orang-orang terpuji dan memperoleh
kehormatan (para sahabat Nabi)".
Ketiga: Umat Islam telah Ijma' menghukum kafir siapa saja yang
mengkafirkan para tokoh dari kalangan sahabat.

(Nihaayatul Uguul, Al Warogoh, halaman 212).

IBNU TAIMIYAH

Beliau berkata : "Barangsiapa beranggapan bahwa Al-Qur'an telah
dikurangi ayat-ayatnya atau ada yang disembunyikan, atau beranggapan
bahwa Al-Qur'an mempunyai penafsiran-penafsiran batin, maka gugurlah
amal-amal kebaikannya. Dan tidak ada perselisihan pendapat tentang
kekafiran orang semacam ini"
Barangsiapa beranggapan para sahabat Nabi itu murtad setelah wafatnya
Rasulullah, kecuali tidak lebih dari sepuluh orang, atau mayoritas
dari mereka sebagai orang fasik, maka tidak diragukan lagi, bahwa
orang semacam ini adalah kafir. Karena dia telah mendustakan penegasan
Al-Qur'an yang terdapat di dalam berbagai ayat mengenai keridhoan dan
pujian Allah kepada mereka. Bahkan kekafiran orang semacam ini, adakah
orang yang meragukannya? Sebab kekafiran orang semacam ini sudah
jelas....

(Ash Sharim AL Maslul, halaman 586-587).

SYAH ABDUL AZIZ DAHLAWI

Sesudah mempelajari sampai tuntas mazhab Itsna Asyariyah dari
sumber-sumber mereka yang terpercaya, beliau berkata : "Seseorang yang
menyimak aqidah mereka yang busuk dan apa yang terkandung didalamnya,
niscaya ia tahu bahwa mereka ini sama sekali tidak berhak sebagai
orang Islam dan tampak jelaslah baginya kekafiran mereka".

(Mukhtashor At Tuhfah Al Itsna Asyariyah, halaman 300).

MUHAMMAD BIN ALI ASY SYAUKANI

Perbuatan yang mereka (Syiah) lakukan mencakup empat dosa besar,
masing-masing dari dosa besar ini merupakan kekafiran yang
terang-terangan.
Pertama : Menentang Allah.
Kedua : Menentang Rasulullah.
Ketiga : Menentang Syariat Islam yang suci dan upaya mereka untuk
melenyapkannya.
Keempat : Mengkafirkan para sahabat yang diridhoi oleh Allah, yang
didalam Al-Qur'an telah dijelaskan sifat-sifatnya, bahwa mereka orang
yang paling keras kepada golongan Kuffar, Allah SWT menjadikan
golongan Kuffar sangat benci kepada mereka. Allah meridhoi mereka dan
disamping telah menjadi ketetapan hukum didalam syariat Islam yang
suci, bahwa barangsiapa mengkafirkan seorang muslim, maka dia telah
kafir, sebagaimana tersebut di dalam Bukhori, Muslim dan lain-lainnya.

(Asy Syaukani, Natsrul Jauhar Ala Hadiitsi Abi Dzar, Al Warogoh, hal 15-16)

PARA ULAMA SEBELAH TIMUR SUNGAI JAIHUN

Al Alusi (seorang penulis tafsir) berkata : "Sebagian besar ulama
disebelah timur sungai ini menyatakan kekafiran golongan Itsna
Asyariyah dan menetapkan halalnya darah mereka, harta mereka dan
menjadikan wanita mereka menjadi budak, sebab mereka ini mencela
sahabat Nabi SAW, terutama Abu Bakar dan Umar, yang menjadi telinga
dan mata Rasulullah SAW, mengingkari kekhilafahan Abu Bakar, menuduh
Aisyah Ummul Mukminin berbuat zina, padahal Allah sendiri menyatakan
kesuciannya, melebihkan Ali r.a. dari rasul-rasul Ulul Azmi. Sebagian
mereka melebihkannya dari Rasulullah SAW dan mengingkari
terpeliharanya Al-Qur'an dari kekurangan dan tambahan".

(Nahjus Salaamah, halaman 29-30).

Demikian telah kami sampaikan fatwa-fatwa dari para Imam dan para
Ulama yang dengan tegas mengkafirkan golongan Syiah yang telah mencaci
maki dan mengkafirkan para sahabat serta menuduh Ummul mukminin Aisyah
berbuat serong, dan berkeyakinan bahwa Al-Qur'an yang ada sekarang ini
tidak orisinil lagi (Mukharrof). Serta mendudukkan imam-imam mereka
lebih tinggi (Afdhol) dari para Rasul.

Semoga fatwa-fatwa tersebut dapat membantu Kaum Muslimin yang belum
tahu menjadi tahu tentang hakikat syi'ah yang sesat dan menyesatkan
hingga Kaum Muslimin bersikap tegas dalam membela kehormatan Agamanya.

Wallahul Muwaffiq.

Read more......

Kalau Khalifah yang Diridhoi tuh ada 4 apa sisana itu Khalifah yang gak diridhoi alias dilaknat ?

Kalau Khalifah yang Diridhoi tuh ada 4 apa sisana itu Khalifah yang
gak diridhoi alias dilaknat ?

JAWAB :


Imam ali dalam kitab syiah berkata (ana ambil dr nahjul balaghoh)

و كان الإمام علي قد سئل من قبل عن أهل الجمل الذين جاؤوا لحربة :
أمشركون هم ؟ قال : من الشرك فروا, قيل : أمنافقون هم ؟ قال : إن
المنافقين لا يذكرون الله إلا قليلا. قيل : فما هم ؟ قال : إخواننا بغوا
علينا. و عند ما سمع بعض أصحابه في صفين يسبّ أهل الشام, قال :"إنّي أكره
لكم أن تكونوا سبّابين". (نهج البلاغة,206,من كلام اه عليه السلام)

Imam Ali ditanya mengenai golongan Ahlul Jamal yg datang untuk
berperang. Apakah mereka kaum Musyrikin ?? Beliau menjawab : Termasuk
kesyirikan adalah apabila mereka melarikan diri. Ditanyakan lagi
kepada beliau : Apakah mereka kaum munafik ?? Beliau menjawab :
Sesungguhnya Kaum munafik tidak menyebut Allah kecuali sedikit. Lalu
ditanyakan lagi kepada beliau : Lalu siapakah mereka ??? Beliau
menjawab : Mereka adalah saudara kita yg telah melakukan Bughot
(pemberontakan) kepada kita. Dan ketika Beliau mendengar sebagian
sahabatnya mencaci maki Ahlu Syam dalam perang Shiffin, Beliau berkata
: Sesungguhnya Aku tidak menyukai kamu sekalian menjadi kaum yg suka
mencaci maki."

نهج البلاغة خطب الامام علي عليه السلام - (ج 3 / ص 105)
58 - (ومن كتاب له عليه السلام كتبه إلى أهل الامصار يقتص فيه ما جرى
بينه وبين أهل صفين) وكان بدء أمرنا أنا التقينا والقوم من أهل الشام.
والظاهر أن ربنا واحد (3) ونبينا واحد، ودعوتنا في الاسلام واحدة. لا
نستزيدهم في الايمان بالله والتصديق برسوله صلى الله عليه وآله ولا
يستزيدوننا. الامر واحد إلا ما اختلفنا فيه من دم عثمان ونحن منه براء،

"Pada awalnya, kami bertempur dengan penduduk Syam, dan nampak bahwa
TUHAN KITA SAMA, BEGITU JUGA NABI KITA SAMA, BEGITU JUGA KAMI DAN
MEREKA SAMA-SAMA MENGAJAK KEPADA ISLAM, TINGKAT KEIMANAN KAMI PADA
ALLAH DAN KEPERCAYAAN KAMI PADA RASUL ADALAH SAMA, BEGITU JUGA MEREKA
TIDAK MELEBIHI KAMI DALAM IMAN PADA ALLAH DAN PERCAYA PARA RASUL,
SELURUHNYA SATU, KECUALI PERBEDAAN YANG ADA TENTANG DARAH UTSMAN, dan
kami tidak ikut serta membunuhnya."
( Nahjul Balaghah, wa min kitabin lahu katabahu ila ahlil amshar
yaqushshu fiihi ma jara bainahu wa baina ahli shiffin


'Ali bin Abi Thaalib pernah berkata perihal pujian dan kecintaannya
kepada 'Umar radliyallaahu 'anhuma :

لله بلاء عمر، فقد أخمد الفتنة وأقام السنة، ذهب نقي الثوب، قليل العيب،
أصاب خيرها وسبق شرها، أدى إلى الله طاعته.

"Allah telah memberikan cobaan kepada 'Umar. Sungguh ia telah
memadamkan fitnah dan menegakkan sunnah. Ia pelihara kesucian dirinya
dan sedikit aibnya. Ia telah mendapatkan kebaikan dari dirinya dan
mengalahkan kejelekan (hawa nafsu)-nya. Ia telah tunaikan ketaatan
kepada Allah" [Nahjul-Balaaghah, 2/222].


الأوّل : عن جعفر عن أبيه أنّ علياً (عليه السلام) كان يقول لأهل حربه :
" إنّا لم نقاتلهم على التكفير لهم ، ولم نقاتلهم على التكفير لنا ،
ولكنّا رأينا أنّا على حقّ ، ورأوا أنّهم على حقّ " (1) .

Dari Ja'far dari ayahnya : Sesungguhnya Ali AS berkata kepada Ahlu
Harbinya ( Musuhnya dalam peperangan ) Sesungguhnya Kami tidak
memerangi mereka karena alasan pengkafiran terhadap mereka dan Kami
tidak memerangi mereka karena pengkafiran mereka terhadap Kami.Tetapi
Kami berpendapat bahwa Sesungguhnya Kami berada pada suatu kebenaran
dan mereka juga berpendapat bahwa sesungguhnya mereka juga berada
dalam suatu kebenaran.

وروى جعفر بن محمد عن أبيه أن رجلا من قريش جاء إلى أمير المؤمنين عليه
السلام فقال سمعتك تقول في الخطبة آنفا: (اللهم أصلحنا بما أصلحت به
الخلفاء الراشدين) فمن هم، قال: (حبيباي وعماي أبو بكر وعمر إماما الهدى
وشيخا الاسلام ورجلا قريش، والمقتدى بهما بعد رسول الله صلى الله عليه
وآله من اقتدى بهما عصم، ومن اتبع آثارهما هدي إلى صراط مستقيم(.

Ja'far bin Muhammad meriwayatkan dari ayahnya, bahwa seseorang dari
Quraisy datang menghadap Amirul Mukminin ( Imam Ali ), lalu berkata:
aku mendengar engkau berkata dalam khotbah: "Ya Allah, perbaikilah
kami, dengan apa yang engkau perbaiki dengannya para khulafa'
rasyidin", siapakah mereka? Ali menjawab: mereka adalah kedua
kekasihku, kedua pamanku, Abubakar dan Umar, dua imam yang membawa
petunjuk, dua syaikhul Islam, dua ksatria Quraisy, dua orang yang
menjadi panutan setelah Rasulullah saaw, siapa yang mengikuti jejak
mereka, pasti terjaga (dari kesesatan). As Syafi fil Imamah, Syarif
Murtadha, jilid 3, hal 93-94

Read more......

Bener ga sih Islam yang berasal dari Rabul Alamin ini GA NGAJARIN cara memilih Pemimpin ?

. Bener ga sih Islam yang berasal dari Rabul Alamin ini GA NGAJARIN
cara memilih Pemimpin ?


JAWAB INI DARI KITAB SYIAH SEMUA NIH ^_^


SAYYIDINA Ali Bin Husein Adalah Imam Maksum Kedua Bagi Syiah Yang
Wajib Di ta'ayi Dan Wajib Di ikuti.
Berkata Ali Bin husein :

يقول ابن أمير المؤمنين عليّ ألا وهو الحسن بن علي -يقول في الصديق،
وينسبه إلى رسول الله عليه السلام أنه قال: (إن أبا بكر مني بمنزلة
السمع) ["عيون الأخبار" ج1 ص313، أيضاً "كتاب معاني الأخبار" ص110 ط
إيران].

"Sesungguhnya Abu bakar Bagiku Adalah Orang yang Wajib Di Ta'ati"
('Uyunil Akhbar Juz 1 Hal 313. Dan juga Dalam kitab Ma'anil-Akhbar Hal
110 Terbitan Iran)


Imam Hasan bin Ali (Imam Maksum Kedua) berkata:

أرى والله أن معاوية خير لي من هؤلاء يزعمون أنهم لي شيعة ابتغوا قتلي
وانتهبوا ثقلي وأخذوا مالي، والله لئن آخذ من معاوية عهداً أحقن به دمي
واومن به في أهلي، خير من أن يقتلوني فتضيع أهل بيتي وأهلي

"Menurutku demi Allah, Mu'awiyyah itu lebih baik bagiku dari pada
mereka yang mengaku menjadi syiahku, mereka ingin membunuhku, merampok
barang-barangku dan merampas hartaku, demi Allah kalau aku mengambil
perjanjian dari Muawiyah agar aku bisa melindungi darahku dan
mengamankan keluargaku itu lebih baik dari para mereka (para syiah)
itu membunuhku dan menelantarkan ahli baitku dan istrikuu."
(al-Ihjtijaj litthabarsi 2/290)


Ini Imam Baqir Yang juga Imam Maksum bagi Penganut Syiah, Mengakui
Dengan Gamblang Dan Terang Atas Ke Keutamaan Abu Bakar Dan Umar
Rhidwanullah Alaihima.

ويروي الطبرسي عن الباقر أنه قال: ( ولست بمنكر فضل أبى بكر، ولست بمنكر
فضل عمر، ولكن أبا بكر أفضل من عمر) .(الاحتجاج للطبرسي ص230 تحت عنوان
احتجاج أبي جعفر بن علي الثاني في الأنواع الشتى من العلوم الدينية ط
مشهد كربلاء).

At-Thabrisi meriwayatkan dari Al-baqir- beliau berkata " Saya tidak
mengingkari ke utma'an Abu Bakar, dan saya tidak mengiingkari pula ke
utama'an Umar, tapi Abu Bakar lebih utama daripada Umar. (Al-ihtijaj
at-Thabrisi hal 230)


وسئل جعفر الصادق عن أبى بكر وعمر: ( يا ابن رسول الله! ما تقول في حق
أبى بكر وعمر؟ فقال عليه السلام: إمامان عادلان قاسطان، كانا على حق،
وماتا عليه، فعليهما رحمة الله يوم القيامة ) .
(إحقاق الحق للشوشتري ج1 ص16 ط مصر).

Imam Jakfar di tanya tentang Abu Bakar dan Umar, maka beliau menjawab
" mereka berdua adalah imam yang adil , keduanya berada dalam
kebenaran dan mati dalam kebenaran, atas mereka berdua adalah rahmat
allah di hari kiamat.
(Ihqaqul-haq oleh Asy Syusytariy juz 1 hal 16)

Read more......